Jumat, 13 November 2009

Bentuk Goresan / Usapan

Dahulu dalam membuat aksara Cina digunakan kuas sebagai alat tulisnya. Dalam aksara Cina secara tradisional goresan / usapan dibagi menjadi 8 bentuk goresan / usapan. Aksara yang digunakan untuk mewakili ke 8 bentuk goresan / usapan adalah Aksara ‘ 永(yǒng) ’ yang artinya kekal ,selamanya. Sistem ini diajarkan turun-menurun dan sudah berumur 2000 tahun.

1. ‘ Diăn ’ – Titik sederhana.
2. ‘ Héng ’ – Goresan horizontal, dari kiri ke kanan.
3. ‘ Shù ’ – Goresan vertikal, dari atas ke bawah.
4. ‘ Gōu ’ – Kaitan, merupakan tambahan pada goresan.
5. ‘ Tí ’ – Goresan diagonal, naik dari kiri ke kanan
6. ‘ Pĭe ’ – Goresan diagonal, turun dari kanan ke kiri.
7. ‘ Wān ’ – Goresan diagonal pendek, turun dari kanan ke kiri.
8. ‘ Nà ’ – Goresan diagonal, turun dari kiri ke kanan.
Terkadang goresan ini dapat di kombinasikan tanpa mengangkat alat tulis. Contohnya pada aksara Cina di atas, goresan 2-3-4 dapat dikombinasikan tanpa mengangkat alat tulis, goresan 5-6 juga dapat dikombinasikan. Posting berikutnya tentang Radikal (Radical).

Kamis, 12 November 2009

Cara Menulis Aksara Cina

Aksara Cina memiliki aturan-aturan dalam penulisannya. Aturan ini berupa cara-cara dalam menulis aksara Aturan ini dimaksudkan untuk membentuk tulisan yang benar dan tepat. Aturan ini sudah berlangsung sejak dahulu dan sampai sekarang masih tetap digunakan baik dalam tulisan tangan maupun dalam membuat kaligrafi Cina.

Adapun aturan-aturannya adalah sebagai berikut:

  1. Goresan atas sebelum goresan bawah ( top strokes before bottom strokes )

  1. Goresan kiri sebelum goresan kanan ( left strokes before right strokes)
  1. Goresan kiri vertikal sebelum goresan atas horizontal (left vertical strokes before top horizontal strokes)
  1. Goresan horizontal bawah di akhir ( bottom horizontal strokes last)
  1. Goresan tengah sebelum sayap ( center strokes before wings)
  1. Goresan horizontal sebelum goresan vertikal memotong ( horizontal strokes before intersecting vertical strokes)

  1. Goresan diagonal kiri sebelum goresan diagonal kanan ( left-falling strokes before right-falling strokes)

  1. Goresan minor di akhir (minor strokes last)

Selain aturan di atas ada aturan tambahan yang mengatur rangkaian 2 aksara atau lebih. Sama seperti huruf latin yang merangkai 26 huruf menjadi suatu kata.

Aturannya sebagai berikut:

  1. Komponen atas sebelum komponen bawah

  1. Komponen kiri sebelum komponen kanan

  1. Komponen kanan-atas sebelum komponen kiri-bawah.

  1. Jika ada banyak komponen, komponen atas ditulis dahulu

  1. Isi dalam batas ditulis terlebih dahulu sebelum batas ditutup

Setelah aturan di atas, hal yang harus di ketahui adalah bentuk goresan / usapan. Posting berikutnya tentang Goresan / Usapan.

Selasa, 10 November 2009

Sejarah Aksara Bangsa Cina

Bangsa Cina merupakan salah satu bangsa tertua di dunia dan memiliki kebudayaan tertua di dunia yang sampai sekarang masih tetap terpelihara dengan baik. Demikian juga aksara/tulisan bangsa Cina. Aksara bangsa Cina sama tuanya dengan aksara dari bangsa Sumeria. Menurut penelitian para arkeologis, tulisan awal bangsa Cina tercatat pada abad 16 SM pada zaman dinasti Shang yang terekam pada prasasti kulit kura-kura dan tulang belulang hewan . Prasasti ini di temukan di reruntuhan Yin dekat kota An Yang dan Zheng Zhou pada tahun 1899. Bentuk tulisannya berbeda dengan tulisan Cina pada jaman sekarang dan sudah tidak di digunakan lagi. Yang digunakan sampai sekarang adalah aksara/tulisan pada naskah.

Aksara bangsa Cina menggunakan gambar untuk menyampaikan pesan-pesan atau sebagai media untuk berkomunikasi. Tulisan yang menggunakan gambar sebagai media untuk penyampaikan pesan biasa disebut piktograf. Misalnya saja seseorang ingin menyampaikan pesan kepada temannya mengenai matahari maka digunakan gambar matahari sebagai media untuk menyampaikan pesannya. Jadi tulisan bangsa Cina pada jaman sekarang ini sebenarnya merupakan gambar dari nenek moyang mereka yang telah di sederhanakan menjadi tulisan.

Ada 4 naskah utama dalam sejarah aksara bangsa Cina yang digunakan pada periode yang berbeda:

  1. Naskah Tulang-Belulang dan Tempurung Kura-Kura (Oracle Bones dan Turtle Shell Script) digunakan pada zaman dinasti Shang (1600 -1046 SM)
  2. Naskah Benda-Benda Kuningan (Bronzeware Script) digunakan pada zaman dinasti Zhou (Abad ke 10 SM – Abad ke 5 SM)
  3. Naskah Segel (Seal Script) digunakan pada zaman dinasti Qin ( abad ke 2 SM)
  4. Naskah Clerical (Clerical Script) digunakan di akhir zaman dinasti Qin sampai sekarang ( Abad ke 2 SM – sekarang)

    Selain 4 naskah utama di atas ada naskah tambahan yang merupakan pengembangan dari naskah Regular:

    1. Naskah Regular ( Regular Script) merupakan pengembangan dari naskah Clerical biasa digunakan secara umum di dunia percetakan.
    2. Naskah Semi-Cursive ( Semi-Cursive Script) sering di gunakan secara umum sebagai tulisan tangan.
    3. Naskah Cursive (Cursive Script) tidak digunakan secara umum, hanya digunakan untuk keperluan seni kaligrafi


Di zaman Cina modern digunakan naskah tradisional dan naskah yang telah disederhanakan yang mana naskah sederhana (simplified) mengalami penyederhanaan dari naskah tradisional. Naskah tradisional sampai sekarang masih tetap digunakan di Taiwan dan RRC, sedangkan naskah sederhana (simplified) digunakan di RRC saja. Pembahasasan berikutnya mengenai aturan penulisan (Stroke Order)